2014

Teman-teman, tahu kan, sekarang kita sudah memasuki tahun kuda? Tahun 2014 dikatakan sebagai tahun kuda (aku aja baru tahu dari Ki Kusumo!). Tahun 2014 aku ingin bisa jadi yang terbaik. Oh iya, aku mau kasih tahu ke kalian, maaf ya, soalnya yang bagian "Tahun Ular" belum bisa aku ganti jadi "Tahun Kuda" karena di Cuteki.com belum ada tahun kuda-nya. Maaf banget yach! Aku janji deh, kalau perdana-nya udah keluar aku ganti jadi gambar kuda. Soalnya kan, sekarang masih baru dari sananya belum dikeluarkan. Ya udah, sekian dulu ya..... maaf kalau singkat.

Code Untuk Chat Box

Ini postingan terbaruku. Aku heran deh, kenapa sih, mau bikin smiley C Box perlu pakai kode? Ada yang tahu kodenya? Please aku butuh banget!
*Kurang-kerjaan-banget!-_-*
Tolong! Tolong! Tolong! Please! Aku gak tahu nih, soalnya kan gaptek. Yang tahu langsung jawab di sini atau boleh di C Box-ku. Please.

4 BEST FRIEND FOREVER the series

Alkisah ada 4 orang anak perempuan yang cantik. Mereka adalah, Rikunai, Akari, Chiwa, dan Kase. Rikunai adalah pecinta kodok. Akari sayang sama anjingnya, Chiwa suka main HP dan Kase pakai kacamata. Mereka sangat baik kepada siapa saja. Bahkan, mereka tidak pernah bertengkar sebagai sesama sahabat.
Topik yang kuangkat kali ini adalah Theodore Milikku. Penasaran? Baca saja. Yuk kita mulai baca ceritanya. Tapi kuberi tahu bahwa Theodore adalah seekor anjing yang dimiliki Akari.
Pagi yang cerah pada hari Minggu...
"Selamat pagi Kase! Selamat pagi Rikunai! Selamat pagi Akari!" sapa Chiwa gembira.
"Selamat pagi Chiwa. Ada apa nih, kok kamu heboh banget pagi-pagi?" tanya Kase membalas sapaan Chiwa barusan.
"Ayo kita ke taman! Kalian tahu kan, sekarang musim apa?" tanya Chiwa gembira.
"Aku tahu kok. Sekarang musim Semi kan?" tanya Rikunai.
"Benar sekali. Jadi sudah saatnya bunga Sakura mekar!" Chiwa melompat.
"Wah! Iya ya! Kebetulan otak kamu lagi encer Chiwa! Sambil mengisi hari kosong kita!" sambut Akari sambil berdiri.
"Kamu kira otak aku kecil apa?!" tanya Chiwa tak terima.
"Jangan bertengkar!" Rikunai dan Kase memperingatkan Chiwa dan Akari.
"Oh iya!" mereka pun berjabat tangan berdamai.
***
"Udaranya segar sekali ya!" ujar Kase.
"Iya." Jawab teman-temannya.
Tiba-tiba...
"Guk!! Guk!!" terdengar gonggongan anjing dari arah depan. Chiwa dan Akari yang suka anjing pun mencari asal suara. Mereka tidak mempedulikan panggilan Rikunai dan Kase yang mengajak mereka untuk masuk ke taman dan mencari bangku.
"Theodore!" seru Akari seketika. Chiwa memandang Akari. "Belum tentu anjing itu akan menjadi milikmu! Kamu tidak tahu aku juga suka anjing!??" tanya Chiwa sambil mengangkat dagu. Akari tidak peduli. Ia terus memanggil anjing itu dengan nama Theodore. Tiba-tiba anjing putih sebesar herder keluar.
"Theodore!" seru Akari sambil memeluk anjing berbulu putih itu. Tiba-tiba Chiwa berdiri.
"Theodore milikku! Kembalikan!" seru Chiwa.
"Tidak bisa, ia suka sama aku! Kamu tidak berhak memiliki Theodore! Sudah kamu menyerah saja sana. Theodore telah menjadi milikku. Ia menjadi hakku." Jawab Akari enteng.
"Kamu jahat Akari! Kamu membuat persahabatan kita putus!" Chiwa meneteskan air mata sambil berlari meninggalkan Akari. Rikunai dan Kase memanggil Chiwa tapi Chiwa tetap berdiam sambil menangis tanpa mempedulikan panggilan teman-temannya. Rikunai dan Kase pun mendekati Akari yang masih merangkul Theodore.
"Anjing itu mau sama kamu bukan sama Chiwa?" tanya Rikunai hati-hati. Akari mengangguk.
"Tapi yang Chiwa mau, anjing itu menjadi miliknya ya?" tanya Kase. Akari kembali mengangguk.
"Namanya Theodore, bukan Anjing Itu." Ujar Akari sambil mengelus Theodore lembut.
"Iya namanya Theodore. Itu anjing milikmu. Kamu kan yang pertama kali mendapatkan Theodore? Berarti itu sudah milikmu, bukan milik Chiwa!" ujar Rikunai.
"Bagaimana dengan Chiwa?" tanya Akari kebingungan. Kase dan Rikunai saling berpandangan dan tersenyum kepada Akari.
"Chiwa sudah menjadi urusan kami untuk membuatnya kembali gembira seperti biasanya!" ucap Kase mewakili Rikunai.
"Terima kasih teman-teman. Ayo kita pulang!" Akari pun mengawal Theodore menuju rumahnya. Kase dan Rikunai berpisah dengan Akari. Mereka pamit akan ke rumah Chiwa.
***
"Permisi. Chiwa!" seru Rikunai dan Kase memanggil Chiwa.
"Mau apa kalian ke sini?!?" tanya Chiwa ketus. Matanya sembab.
"Kami cuma memberi tahu bahwa Akari mau memberikan anjingnya kepadamu." Jawab Kase.
"Bohong! Sekarang mana anjingnya?!" tanya Chiwa.
"Akari meminta kami memberi tahu bukan memberikan anjingnya." Jawab Kase.
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Chiwa mulai tenang.
"Akari bilang kamu boleh memiliki Theodore kalau kamu mau minta maaf padanya." Jawab Kase.
"Aku kan tidak salah!" jawab Chiwa.
"Tapi lebih baik kamu mengalah. Demi Theodore." Jawab Kase.
"Baiklah. Ayo kita ke rumah Akari!" ajak Chiwa.
"Tapi Akari sedang marah besar! Saat kami ke rumahnya, ia mengusir kami dengan kasar. Kamu tidak takut?" tanya Rikunai.
"Demi Theodore." Jawab Chiwa berusaha tersenyum.
Rikunai dan Kase berpandangan. "Bagaimana ini?" bisik mereka berdua. "Chiwa, kami tidak bersangkutan dalam masalah ini, kami pulang saja ya!" pamit Rikunai.
"Loh, loh, jangan! Kalian harus temani aku!" pinta Chiwa.
"Kami tidak mau. Kami takut!" jawab Kase.
"Oh ya sudah, besok saja. Mungkin kalau besok dia sudah sedikit lembek." Ujar Chiwa.
"Ya lebih bagus begitu!" jawab Rikunai.
"Ya sudah deh." Ujar Chiwa.
"Kami pulang dulu ya, Chiwa!" pamit Kase.
"Oke!" jawab Chiwa.
***
Besoknya...
"Akari! Aku minta maaf ya?" pinta Chiwa tiba-tiba.
"I..., iya." Jawab Akari kikuk.
"Aku tidak akan memiliki Theodore. Aku bisa bermain dengannya tapi aku tidak bisa memilikinya. Aku hanya berharap kamu mau menerima Theodore." Ujar Chiwa.
"Terima kasih Chiwa!" Akari dan Chiwa pun berpelukan.
Rikunai dan Kase berpandangan. Bukankah mereka tidak mengatakan itu kepada Chiwa? Bagaimana bisa? Pikir mereka. Ah sudahlah. Akhirnya masalah selesai juga!